Sabtu, 12 Februari 2011

SWASUNTING BAHASA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH



Abstrak

Karya ilmiah merupakan salah satu sarana penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat menulis karya ilmiah, sebagian mahasiswa mengeluhkan kesulitan mengorganisasikan isi dan menerapkan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. Berkaitan dengan kaidah tata tulis, penulisan karya ilmiah mengikuti dua kaidah baku yaitu kaidah penulisan yang bersifat khusus dan bersifat umum. Kaidah penulisan yang bersifat khusus adalah kaidah tentang teknis penulisan yang telah disepakati bersama dan berlaku di lingkungan tertentu. Adapun kaidah penulisan yang bersifat umum merupakan kaidah tentang bahasa Indonesia baku dan ejaan yang disempurnakan (EYD). Mata kuliah Menulis Karya Ilmiah diberikan dengan tujuan memberikan bekal untuk penyusunan skripsi. Di dalam mata kuliah tersebut mahasiswa dituntut untuk menghasilkan beberapa jenis produk karya ilmiah. Untuk meningkatkan kualitas produk karya ilmiah tersebut, khususnya dalam hal kaidah kebahasaan, maka dirancang kegiatan perkuliahan yang melibatkan aktivitas swasunting bahasa.
Kata kunci: swasunting bahasa, karya ilmiah

#Penelitian Dana DIPA FBS Unnes 2010

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA


Abstrak

Manusia merupakan makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan orang lain. Tujuan utama berkomunikasi adalah menyampaikan pesan dan menjalin hubungan sosial (social relationship). Komunikasi yang baik memungkinkan pesan tersampaikan dan hubungan sosial tetap terjaga. Hasil dari sebuah komunikasi yang baik adalah kesan yang ramah, sopan, simpatik, dan santun. Faktor bahasa sebagai media penyampaian dalam komunikasi mengalami perubahan dalam penggunaannya akhir-akhir ini. Oleh karena itu, pembinaan terhadap bahasa Indonesia harus dilakukan secara kontinyu. Banyaknya kasus pertikaian atau konflik antaranggota masyarakat karena faktor bahasa memberikan peringatan agar aspek kesantunan berbahasa segera direalisasikan. Perwujudan kesantunan berbahasa dalam proses komunikasi yang multikultural diharapkan meminimalkan konflik yang terjadi, sehingga peran bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dapat dicapai secara optimal. Optimalisasi tersebut diharapkan dapat menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kata kunci: komunikasi, kesantunan berbahasa, peran bahasa Indonesia


#Pemakalah Pendamping @Seminar Internasional: Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Kebudayaan Indonesia, serta Komunikasi Sosial-Politik pada Era Globalisasi - 9 November 2010

STORYTELLING BERBASIS MULTIKULTURAL


Abstract

Children are the future generation. As a router, a child's development should be noted that adult human beings would become a strong and responsible to himself and his surrounding community. Parents have a responsibility to educate children as a consequence of the gift of God. Parents faced with the challenge of globalization is very vigorous and growing. Various negative impacts of the above, if the continue felt in children, it is not impossible to cause moral decline. Those problems make the parents must fortify the child of a moral crisis as early as possible. One approach that can be done through the activity of parents is to tell (storytelling) or Storytelling. Storytelling is the conveying of events in words, images and sounds often by improvisation or embellishment. Stories or narratives have been shared in every culture as a means of entertainment, education, cultural preservation and in order to instill moral values. Crucial elements of stories and storytelling include plot, characters and narrative point of view. Storytelling themes can be drawn from the current atmosphere of life. Indonesia's cultural diversity should be introduced starting from now. Therefore, as early as possible multicultural we as a nation should be immediately introduced to the children. By planting early moral education, it is hoped at the time of adults, children will be able to adjust itself with the existing norms in a multicultural society. Moral values are instilled: (1) believe in the power of God, (2) believe in the providence of God, (3) humanity and society, (4) respecting others, (5) compassion, and (6) harmony.

#Makalah Pendamping @International Seminar: Indonesian Language Development in Multicultural Context - January 5 2010

KULIAH PAKAR ADOBSI